Selasa, 30 April 2013

Resume


Beberapa Masalah Ekonomi di Indonesia
1. Tingginya Jumlah Pengangguran.
Dari tahun ke tahun, masalah jumlah pengangguran di Indonesia kian bertambah. Belum ada solusi yang jitu untuk mengatasi tingginya angka pengangguran sampai saat ini. Pengadaan lapangan kerja saja dirasa tidak cukup untuk menekan angka pengangguran di negara kita.
2. Kemiskinan
Masalah ini adalah masalah yang menghantui dari pemerintah yang satu ke pemerintah lainnya. Masalah ini tidak akan pernah tuntas, karena masalah ini adalah masalah yang muncul terus menerus. Bahkan tujuan yang paling penting dalam ilmu ekonomi adalah memberantas kemiskinan.
3. Tingginya Biaya Produksi
Sudah menjadi rahasia umum di dunia industri di negara kita ini bahwa selain biaya produksi cukup tinggi belum lagi ditambah dengan biaya-biaya yang seharusnya tidak perlu dikeluarkan. Namun karena faktor keamanan di negara kita masih sangat minim dan ketidakmampuan pemerintah untuk mendukung dan melindungi sektor industri, akibatnya terdapat banyak pungutan-pungutan liar yang bahkan akhir-akhir ini dilakukan dengan terang-terangan.
4. Harga
Masalah ekonomi yang satu ini pasti muncul ke permukaan saat perayaan hari besar keagamaan. Harga selalu membumbung tinggi saat perayaan hari besar keagamaan, apalagi harga Sembilan bahan pokok (Sembako). Ibu Rumah tangga selalu mengeluh tentang harga Sembako yang naik tinggi.
5. Keputusan Pemerintah Yang Kurang Tepat
Kita semua tahu bahwa beberapa tahun belakangan ini sangat marak sekali peredaran barang-barang dari China di negara kita, bukan? Nah, penyebabnya adalah keputusan pemerintah dalam hal regulasi ekonomi yang dirasa kurang tepat jika dilihat dari kondisi perekomomian Indonesia.
Di saat itu pemerintah memutuskan untuk bergabung dalam ASEAN–China Free Trade Area (ACFTA). Akhirnya terjadilah seperti yang kita rasakan sekarang ini. Produk lokal nyaris kalah dengan produk yang berasal dari China.
6. Profit
Dalam ilmu ekonomi, kita selalu membahas masalah ini. Bagaimana kita dapat memperoleh laba dengan modal yang sekecil kecilnya. Ini merupakan prinsip utama dalam ekonomi.
7. Inflasi
Dalam lingkup ekonomi makro, kita akan terus berkelut dengan masalah yang satu ini. Inflasi dapat diartikan sebagai naiknya harga barang yang naik terus menerus akibat banyaknya uang yang beredar di masyarakat terlalu banyak.
8. Bahan Kebutuhan Pokok Masih Langka
Langkanya bahan kebutuhan pokok adalah salah satu masalah serius yang menimpa kondisi ekonomi indonesia. Masalah ini akan sangat terasa sekali di saat menjelang perayaan hari-hari besar seperti hari raya idul fitri, natal, dan hari-hari besar lainnya.
Meskipun pemerintah terkadang melakukan razia pasar untuk terjun langsung melihat penyebab langkanya bahan kebutuhan pokok, namun tindakan ini dirasa masih jauh dari menyelesaikan masalah langkanya kebutuhan pokok itu sendiri.
9. Kesejahteraan
Kesejahteraan adalah lawan dari kemiskinan. Masalah ini tergolong popular dalam ekonomi karena pada hakikatnya setiap orang ingin kaya, makmur dan ingin mempunyai banyak uang. Semua itu tertuju pada kata kesejahteraan.
10. Pertumbuhan Ekonomi
Dari pandangan ekonomi makro, pertumbuhan ekonomi suatu negara mencerminkan menaiknya atau menurunnya situasi ekonomi suatu negara. Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari aspek Produk Domestik Bruto, total ekspor impor dan lain sebagainya.
11. Suku Buka Perbankan Terlalu Tinggi
Perlu anda ketahui bahwa salah satu indikator untuk menentukan baik atau tidaknya kondisi perekonomian di suatu negara adalah suku bunga. Semakin tinggi atau semakin rendahnya suku bunga perbankan di suatu negara, maka akan berpengaruh besar terhadap kondisi ekonomi di negara tersebut. Nah, untuk suku bunga perbankan di Indonesia masih dinilai terlalu tinggi sehingga masih perlu perhatian lebih dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini.
12. Nilai Inflasi Semakin Tinggi
Selain suku bunga perbankan, satu hal lagi yang juga mempengaruhi kondisi ekonomi di suatu negara adalah nilai inflasi. Di Indonesia, nilai inflasi dinilai nyaris cukup sensitif. Bahkan hanya gara-gara harga sembako dipasaran tinggi, maka nilai inflasi juga terpengaruh. Akibat dari tingginya nilai inflasi di negara kita ini, maka akan bermunculan masalah-masalah ekonomi Indonesia yang lain.

Masalah Ekonomi


Masalah Ekonomi adalah masalah yang sering terjadi dalam kehidupan sehari hari baik masalah dalam jual beli, tawar menawar ataupun ekspor impor. Dalam kehidupan sekarang terutama di Indonesia terdapat beberapa masalah ekonomi yang terjadi diantaranya Pengangguran, Kemiskinan, Harga, Profit, Inflasi, Hutang, Sistem Ekonomi, Ekonomi politik, Kesejahteraan dan Pertumbuhan Ekonomi. Untuk lebih memahami masalah masalah eonomi tersebut, saya akan menjelaskan satu persatu masalah ekonomi yang sering terjadi.
Pokok masalah tadi selanjutnya diperluas oleh aliran ekonomi modern, yaitu apa dan berapa, bagaimana, dan untuk siapa barang diproduksi.
-           Apa dan Berapa (What).
Masalah ini menyangkut persoalan jenis dan jumlah barang/jasa yang perlu diproduksi agar sesuai kebutuhan masyarakat: apakah bahan makanan yang dipilih? – apakah pakaian, tempat tinggal atau jasa lain? – serta berapa banyak barang tersebut diproduksi?
            Bagaimana (How)
Setelah jenis dan jumlah produksi dipilih, persoalan yang harus dipecahkan adalah: bagaimana barang tersebut diproduksi? – siapa yang memproduksi? – sumber daya apa yang digunakan? – teknologi apa yang digunakan?  
-           Untuk siapa.
Setelah pemecahan persoalan bagaimana memproduksi lebih lanjut adalah: untuk siapa ( for whom) barang yang akan diproduksi? – siapa yang harus menikmati?
Secara garis besar, kita mengenal empat sistem ekonomi yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan situasi kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan. Keempat sistem ekonomi tersebut adalah sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi terpusat, sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi campuran.

Beberapa Masalah Ekonomi di Indonesia

1. Tingginya Jumlah Pengangguran.
Dari tahun ke tahun, masalah jumlah pengangguran di Indonesia kian bertambah. Belum ada solusi yang jitu untuk mengatasi tingginya angka pengangguran sampai saat ini. Pengadaan lapangan kerja saja dirasa tidak cukup untuk menekan angka pengangguran di negara kita.

2. Kemiskinan
Masalah ini adalah masalah yang menghantui dari pemerintah yang satu ke pemerintah lainnya. Masalah ini tidak akan pernah tuntas, karena masalah ini adalah masalah yang muncul terus menerus. Bahkan tujuan yang paling penting dalam ilmu ekonomi adalah memberantas kemiskinan.

3. Tingginya Biaya Produksi
Sudah menjadi rahasia umum di dunia industri di negara kita ini bahwa selain biaya produksi cukup tinggi belum lagi ditambah dengan biaya-biaya yang seharusnya tidak perlu dikeluarkan. Namun karena faktor keamanan di negara kita masih sangat minim dan ketidakmampuan pemerintah untuk mendukung dan melindungi sektor industri, akibatnya terdapat banyak pungutan-pungutan liar yang bahkan akhir-akhir ini dilakukan dengan terang-terangan.

4. Harga
Masalah ekonomi yang satu ini pasti muncul ke permukaan saat perayaan hari besar keagamaan. Harga selalu membumbung tinggi saat perayaan hari besar keagamaan, apalagi harga Sembilan bahan pokok (Sembako). Ibu Rumah tangga selalu mengeluh tentang harga Sembako yang naik tinggi.

5. Keputusan Pemerintah Yang Kurang Tepat
Kita semua tahu bahwa beberapa tahun belakangan ini sangat marak sekali peredaran barang-barang dari China di negara kita, bukan? Nah, penyebabnya adalah keputusan pemerintah dalam hal regulasi ekonomi yang dirasa kurang tepat jika dilihat dari kondisi perekomomian Indonesia.
Di saat itu pemerintah memutuskan untuk bergabung dalam ASEAN–China Free Trade Area (ACFTA). Akhirnya terjadilah seperti yang kita rasakan sekarang ini. Produk lokal nyaris kalah dengan produk yang berasal dari China.

6. Profit
Dalam ilmu ekonomi, kita selalu membahas masalah ini. Bagaimana kita dapat memperoleh laba dengan modal yang sekecil kecilnya. Ini merupakan prinsip utama dalam ekonomi.

7. Inflasi
Dalam lingkup ekonomi makro, kita akan terus berkelut dengan masalah yang satu ini. Inflasi dapat diartikan sebagai naiknya harga barang yang naik terus menerus akibat banyaknya uang yang beredar di masyarakat terlalu banyak.

8. Bahan Kebutuhan Pokok Masih Langka
Langkanya bahan kebutuhan pokok adalah salah satu masalah serius yang menimpa kondisi ekonomi indonesia. Masalah ini akan sangat terasa sekali di saat menjelang perayaan hari-hari besar seperti hari raya idul fitri, natal, dan hari-hari besar lainnya.
Meskipun pemerintah terkadang melakukan razia pasar untuk terjun langsung melihat penyebab langkanya bahan kebutuhan pokok, namun tindakan ini dirasa masih jauh dari menyelesaikan masalah langkanya kebutuhan pokok itu sendiri.

9. Kesejahteraan
Kesejahteraan adalah lawan dari kemiskinan. Masalah ini tergolong popular dalam ekonomi karena pada hakikatnya setiap orang ingin kaya, makmur dan ingin mempunyai banyak uang. Semua itu tertuju pada kata kesejahteraan.

10. Pertumbuhan Ekonomi
Dari pandangan ekonomi makro, pertumbuhan ekonomi suatu negara mencerminkan menaiknya atau menurunnya situasi ekonomi suatu negara. Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari aspek Produk Domestik Bruto, total ekspor impor dan lain sebagainya.

11. Suku Buka Perbankan Terlalu Tinggi
Perlu anda ketahui bahwa salah satu indikator untuk menentukan baik atau tidaknya kondisi perekonomian di suatu negara adalah suku bunga. Semakin tinggi atau semakin rendahnya suku bunga perbankan di suatu negara, maka akan berpengaruh besar terhadap kondisi ekonomi di negara tersebut. Nah, untuk suku bunga perbankan di Indonesia masih dinilai terlalu tinggi sehingga masih perlu perhatian lebih dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini.

12. Nilai Inflasi Semakin Tinggi
Selain suku bunga perbankan, satu hal lagi yang juga mempengaruhi kondisi ekonomi di suatu negara adalah nilai inflasi. Di Indonesia, nilai inflasi dinilai nyaris cukup sensitif. Bahkan hanya gara-gara harga sembako dipasaran tinggi, maka nilai inflasi juga terpengaruh. Akibat dari tingginya nilai inflasi di negara kita ini, maka akan bermunculan masalah-masalah ekonomi Indonesia yang lain.

Macam-macam Kebutuhan
Kebutuhan manusia banyak dan beraneka ragam, bahkan tidak hanya beraneka ragam tetapi bertambah terus tidak ada habisnya. Satu kebutuhan telah Anda penuhi, tentu akan datang lagi kebutuhan yang lainnya. Namun demikian, kita dapat menggolongkan kebutuhan-kebutuhan sebagaimana bagan berikut ini:
      a)      Kebutuhan menurut intensitasnya
Kebutuhan ini dipandang dari urgensinya, atau mendesak tidaknya suatu kebutuhan. Kebutuhan ini dikelompokkan menjadi tiga: kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tertier.
      b)      Kebutuhan Primer : kebutuhan ini mutlak harus dipenuhi agar kita tetap hidup, seperti kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat tinggal, dsb.
      c)      Kebutuhan Sekunder           : kebutuhan ini disebut juga kebutuhan kultural, kebutuhan ini timbul bersamaan meningkatnya peradaban manusia seperti:
1.      ingin makan enak
2.      ingin pakaian yang lebih bagus
3.      ingin perabotan lebih bagus
      d)     Kebutuhan Tertier : kebutuhan ini ditujukan untuk kesenangan manusia, seperti kebutuhan akan perhiasan, mobil mewah, rumah mewah, dsb..
      e)      Kebutuhan menurut sifatnya
Kebutuhan ini dibedakan menurut dampak atau pengaruhnya terhadap jasmani dan rohani.
a.       Kebutuhan jasmani, contohnya: makanan, pakaian, tempat tinggal, dsb.
b.      Kebutuhan rohani, contohnya: musik, menonton bola, ibadah, dsb.
      f)       Kebutuhan menurut waktu
Kebutuhan ini dibedakan menurut waktu sekarang dan waktu masa yang akan datang. Kebutuhan sekarang, adalah kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga, seperti: makan di saat lapar, atau obat-obatan pada saat sakit. Kebutuhan masa depan, yaitu pemenuhan kebutuhan yang dapat ditunda untuk waktu yang akan datang, misalnya: tabungan hari tua, asuransi kesehatan, dsb.
      g)      Kebutuhan menurut wujud
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan material, yaitu kebutuhan berupa barang-barang yang dapat diraba dan dilihat. Misalnya: buku, sepeda, radio, dsb.
h    h.)     Kebutuhan menurut subyek
Kebutuhan ini dibedakan menurut pihak-pihak yang membutuhkan. Kebutuhan ini meliputi: kebutuhan individu, yaitu kebutuhan yang dapat dilihat dari segi orang yang membutuhkan, misalnya: kebutuhan petani berbeda dengan kebutuhan seorang guru. Kebutuhan masyarakat, disebut juga kebutuhan kolektif atau kebutuhan bersama, yaitu alat pemuas kebutuhan yang digunakan bersama, misalnya: telepon umum, jalan umum, WC umum, rasa aman, dsb.

Selasa, 02 April 2013

RESUME ‘Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi’


RESUME ‘Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi’
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang menjelaskan tentang bagaimana cara atau usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan mengolah sumber daya yang ada di sekitarnya sehingga tercapailah kesejahterahaan hidup. Ekonomi itu sendiri ialah kebutuhan yang sangat berpengaruh dalam kelangsungan hidup manusia, karna tanpa terpenuhinnya kebutuhan tersebut maka kelangsungan hidup manusia akan masuk pada zona worning bahkan terancam.
Makna  ekonomi sangat berkaitan dengan barang  ataupun jasa. Karena ekonomi itu adalah sebuah kebutuhan, maka kita memerlukan  alat pemuas kebutuhan. Kebutuhan manusia dapat tercukupi dengan alat pemuas kebutuhan berupa barang atau jasa.
Ekonomi itu tentang barang dan jasa. Ada macam – macam bentuk barang ekonomi, seperti :

1.    Barang Ekonomi = barang yang memiliki nilai dan dapat dijual.
 Contohnya , Pembuatan baju ditukang jait, setelah baju kita selesai dibuat, pasti tukang jait akan meminta uang jasa. Jadi itu adalah termasuk Barang Ekonomi.

2.    Barang Bebas = barang yang tidak memiliki nilai.
Contohnya, Air. Dahulu air di Indonesia sangat mudah didapat, karena air tidak  mempunya nilai.

3.     Barang Konsumen = barang yang bisa langsung digunakan oleh konsumen, tanpa susah payah untuk mendapatkannya.
 Contohnya Mobil, konsumen hanya menggunakan saja kendaraan itu, meraka tidak tahu bagaimana cara pembuatannya.

Masalah-Masalah Ekonomi:
Pokok permasalahan yang biasa dialami di dunia ekonomi, yaitu :
A.Produksi.
Yaitu masalah usaha atau kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu benda.
B. Distribusi.
Yaitu masalah usaha atau kegiatan untuk menyalurkan barang dari produsen ke konsumen.
C. Konsumsi 
 Yaitu masalah usaha atau kegiatan untuk menghabiskan atau mengurangi kegunaan suatu benda.
Bentuk-Bentuk Sistem Ekonomi.
      1. Kapitalis.
          Suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Contoh negara yang menganut sistem ini : Amerika Serikat, Inggris dan Jerman.
      2. Sosialis. 
          Suatu paham tentang penghapusan kepemilikan hak pribadi atau status kepemilikan swasta dalam beberapa komoditas dan menjadi kebutuhan masyarakat banyak. Contoh negara yang menganut sistem ini : Rusia, China dan Yugoslavia.
      3. Komunis.
          Suatu paham yang mempresentasikan bahwa seluruh kekayaan dimiliki atau dikuasai oleh negara guna kemakmuran rakyatnya. Contoh negara yang menganut sistem ini : Vietnam, Korea Utara, Laos, dll.   

Jadi, demi kelangsungan hidup manusia maka setiap faktor-faktor ekonomi itu harus tercukupi, dan jika ada salah satu dari hal itu yang hilang atau tidak ada maka akan terjadi ketidakseimban dalam roda kehidupan manusia oleh karena itu kita membutuhkan sistem ekonomi untuk mengaturnya.
            Sistem Ekonomi adalah sistem yang digunakan oleh suatu Negara untuk mengatur sumberdaya yang dimilikinya. Setiap Negara mempunyai sistem ekonominya  masing-masing tergantung sumberdaya apa yang Negara itu miliki dan sistem apa yg cocok untuk memproduksinya.

RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI


RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI
Definisi Ilmu Ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa.. ekonomi dapat diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga .Sedangkan ilmu yang mempelajari ekonomi dan disebut Ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis dan permerintahan. Teori Ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya.
Metodologi Ekonomi
Sering disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model General equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong Oleh keterbasan metode kuantitaf dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.
Masalah Pokok Ekonomi dan Pengaruh Mekanisme Harga
Masalah ekonomi sering timbul dikarenakan adanya ketidakseimbangan antara keinginan pemenuhan kebutuhan dengan kemampuan faktor-faktor produksi yang bisa memenuhi keinginan tersebut. Hak ini menyebabkan perlunya pembuatan pilihan-pilihan sehingga agar kesejahteraan dalam menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia dapat terpenuhi. 
Kegiatan ekonomi meliputi berbagai jenis kegiatan produksi, konsumsi, dan perdagangan.

Pokok masalah ekonomi terdiri atas 3 (tiga) , yaitu:
1. PRODUKSI : yaitu masalah usaha atau kegiatan mencipta atau menambah kegunaan suatu benda.
2. DISTRIBUSI : yaitu kegiatan menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen.
3. KONSUMSI : yaitu kegiatan menghabiskan atau mengurangi kegunaan suatu benda.

IDENTIFIKASI HILANGNYA KESEMPATAN PADA TENAGA KERJA BILA MELAKUKAN PRODUKSI DI BIDANG LAIN 

Pada bagian sebelumnya telah diterangkan tentang pemilihan barang atau jasa yang akan diproduksi dengan menggunakan kurva kemungkinan produksi. Dalam menjelaskan penggunaan tenaga kerja dan biaya kesempatan yang ditimbulkan dengan pemilihan suatu pekerjaan, kita juga bisa menerapkan hal yang sama. Pada dasarnya jika seorang tenaga kerja telah bekerja atau memilih suatu pekerjaan tertentu, ia tidak bisa lagi untuk bekerja dengan profesi lain. Misalnya, jika ia menjadi pilot, berarti kesempatan untuk berproduksi sebagai pemain bola hilang.
1. Sistem ekonomi
Permasalahan masyarakat yang telah disebutkan sebelumnya diusahakan pemecahannya. Usaha tersebut diwujudkan melalui sistem ekonomi yang dipilih suatu negara. System ekonomi adalah perangkat atau alat yang digunakan untuk menjawab secara tuntas masalah apa, bagaimana, dan untuk siapa barang diproduksi. Efektif atau tidaknya jawaban-jawaban yang diberikan sangat tergantung kepada system ekonomi yang dipilih. Secara umum, terdapat empat system ekonomi.
A. Sistem Ekonomi Tradisional
Dalam system ekonomi trdisional, masalah apa, bagaimana, dan untuk siapa, dijawab dengan adanya adat atau tradisi turun-temurun. Adat ini diwariskan secara konsisten kepada generasi-generasi berikutnya. Kita bisa melihat bagaimana suatu suku tradisional di Lembah baliem, Irian Jaya dalam menjawab masalah-masalah ekonomi mereka. Semanya telah diatur dengan rapi, yaitu dengan adat. Adat sangat menentukan kapan masa berperang, kapan mengadakan panen, system pertanian yang dipakai, dan lain-lain. Bagi kita yang berada di luar , mungkin hal tersebut terasa ganjil dan tak masuk akal. Namun, bagi mereka itulah solusi yang paling baik dan mampu memberikan jawaban bagi permasalahan yang mereka hadapi.
System ekonomi tradisional mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1. Tidak adanya pemisah yang tegas antara rumah tangga produksi dan rumah tangga konsumsi sehingga dianggap masih dalam satu kesatuan.
2. Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana.
3. Tidak terdapat pembagian kerja, jikapun ada masih sangat sederhana.
4. Tidak ada hubungan dengan dunia luar sehingga masyarakatnya sangat statis.
Berdasarkan ciri-ciri tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa system ekonomi tradisional mempunyai kebaikan, yaitu terjadinya persaingan yang sehat serta tidak menimbulkan tekanan jiwa dalam masyarakat karena anggota masyarakat tidak dibebani oleh target-target tertentu yang harus dicapai, namun demikian, sistem ekonomi tradisional ini juga mempunyai kelemahan, yaitu masyarakatnya sulit berkembang.

B. Sistem Ekonomi Komando

Sisi ekstrim system ekonomi lainnya adalah system ekonomi komando atau perencanan terpusat. Dalam system ekonomi ini, pemerintah sangat dominan. Peran ini diwujudkan dalam satu komando, baik produksi maupun konsumsi. Pemerintah akan menentukan apa, bagaimana dan untuk siapa barang yang diproduksi. Pemerintah juga menentukan siapa saja yang kaya dan siapa saja yang miskin.

System ekonomi terpusat memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Kegiatan ekonomi (produksi, konsumsi, dan distribusi) diatur oeh pemerintah
2. Kebebsan individu dalam berusaha tidak ada.
3. Kebebasan individu dalam memiliki kekayaan pribadi tidak ada.
4. Kepemilikan alat produksi sepenuhnya pada pemerintah.
5. Kegiatan ekonomi tidak melibatkan masyarakat atau swasta.


C. Sistem Ekonomi Pasar
Jika system ekonomi komando dikendalikan oleh pemerintah, maka lain dengan system ekonomi pasar (sistem ekonomi liberal) yang menyerahkan jawaban permasalahan ekonomi seluruhnya kepada pasar.
Dalam system ekonomi pasar, system harga, pasar dan laba sangat menentukan jawaban terhadap pertanyaan apa, bagaimanan dan untuk siapa. Orang yang ingin mendapatkan laba haruslah menguasai pasar (jika bisa 100%) dengan mengandalkan teknologi yang maju dan harga yang tinggi.
System ini cenderung membuat suatu monopoli dan persaingan tidak sehat. Asalkan untuk mendapatkan keuntungan segala cara dilakukan. Perusahaan-perusahaan bersaing sangat bebas karena peranan pemerintah sama sekali tidak ada.
Sistem ekonomi liberal memiliki beberapa ciri utama sebagai berikut.
1. Kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan dan diaksanakan oleh swasta/masyarakat.
2. Kebebasan masyarakat untuk memiliki alat-alat produksi dan berusaha diakui.
3. Hak milik perorangan diakui
4. Keikutsertaan pemerintah dalam bidang ekonomi dilakukan tidak secara langsung dan hanya terbatas pada pembuatan peraturan dan kebijakan ekonomi.
5. Kebebasan masyarakat untuk berinovasi dan berimprovisasi diakui dan dihormati.
6. Kegiatan ynag dilasanakan bersifat profit oriented.


D. Sistem Ekonomi Campuran
Haruslah kita sadari bahwa pada saat ini tidak ada satu pun negara yang secara tegas menganut satu diantara tiga system ekonomi tersebut. Baik China yang berfaham komunis dan sangat besar kemungkinannya menerapkan system ekonomi komando, maupun Amerika Serikat yang menjadi kiblat dari ekonomi pasar, tidak secara tegas menyatakan bahwa system ekonomi yang mereka pakai adalah system ekonomi komando atau system ekonomi pasar.
Kecenderungan saat ini adalah adanya sistem ekonomi campuran (mixed economy), yaitu mengambil sebagian unsur-unsur pasar, tradisional, dan komando. Hal ini didasari kesadaran saling ketergantungan antar negara dan adanya pengaruh ekonomi global.
Dalam system ekonomi campuran, mekanisme harga dan pasar bebas yang dianut oleh sisyten ekonomi pasar bebas dapat berdampingan dengan adanya perencanaan dari pusat seperti yang dianut oleh sisem ekonomi campuran terdapat peranan pemerintah untuk mengendalikan pasaran yang bertujuan agar ekonomi tak lepas sama sekali dan menguntungkan pasar pemiik modal yang besar sehingga membentuk monopoli.



I. Pengertian/Arti Definisi Permintaan dan Penawaran
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan pengertian penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.
Contoh permintaan adalah di pasar kebayoran lama yang bertindak sebagai permintaan adalah pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi transaksi antara pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi pada harga tertentu yang mungkin hasil dari tawar-menawar yang alot.


II. Hukum Permintaan
Dalam hukum permintaan dijelaskan sifat hubungan antara permintaan suatu barang dengan tingkat harganya. Hukum permintaan menyatakan bahwa makin rendah harga suatu barang maka semangkin banyak permintaan tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.hukum itu berlaku bila keadaan lain cateris paribus atau tidak berubah.
Hubungan yang erat antara harga dan jumlah barang yang diminta melahirkan pengertian hukum permintaan, yang berbunyi:”jumlah barang yang diminta selalu berbanding terbalik dengan harganya”.



III. Hukum Penawaran
Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat hubunganantara harga dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan oleh penjual. Dalam hukum ini dinyatakan bagaimana keinginan para penjual untuk menawarkan barangnya tersebut jika barangnya itu mempunyai harga yang rendah dan jika dia juga mempunyai harga barang yang tinggi. Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa makin tinggi harga sesuatu barang, semangkin banyak pula jumlah barang tersebut akan ditawarakan oleh para penjual. Sebaliknya makin rendah harga barang maka akan semangkin sedikit jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual.



IV. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)
1. Perilaku konsumen / selera konsumen
Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno.
2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarinakan turun permintaannya.
3. Pendapatan/penghasilan konsumen
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yangdia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akanmengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.
4. Perkiraan harga di masa depan
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.



V. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran (Suply)
1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akanmembuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.
2. Tujuan Perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented)akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.
3. Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.
4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumenakan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.
5. Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.


VI. Harga Keseimbangan
Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis adanya langkah dan berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan uang. Oleh karena itu harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.
Berdasarkan pengertian tersebut maka harga keseimbangan dapat diartikan suatu tingkat harga yang telah disepakati oleh pembeli dan penjual di pasar. Harga keseimbangan ditunjukkan oleh titik temu antara kurva permintaan yang merupakan keinginan para pembeli dan kurva penawaran yang yang merupakan kehendak para penjual.

CABANG ILMU EKONOMI
Secara umum cabang ilmu ekonomi dapat dibagi menjadi tujuh. Pertama, Ilmu Ekonomi Moneter yang fokus kepada analisis kebijakan moneter; misalnya jumlah uang beredar, inflasi, tingkat suku bunga, perbankan dan lain-lain. Kedua Ilmu Ekonomi Publik yang fokus kepada analisis kebijakan fiskal; misalnya pendapatan pemerintah, hutang pemerintah, DAU, DAK, retribusi, APBN dan APBD.. Ketiga, Ilmu Ekonomi Industri yang fokus kepada analisis interaksi perusahaan didalam suatu industri; termasuk di dalamnya masalah persaingan usaha, struktur pasar. Keempat, Ilmu Ekonomi Regional yang fokus kepada analisis interaksi antar daerah dan pengembangan daerah; misalnya transportasi, infrasturktur, demografi ,dan pemukiman. Kelima, Ilmu Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan yang fokus pada analisis masalah & alokasi sumber daya alam yang optimal menurut ekonomi; diantaranya masalah eksternalitas, saat panen yang baik. Keenam, Ilmu Ekonomi Sumber Daya Manusia fokus pada analisis pasar tenaga kerja; misalnya upah minimum regional, produktivitas pekerja, dan pengangguran. Ketujuh, Ilmu Ekonomi Perdagangan International fokus pada analisis transaksi perdagangan antar negara; misalnya aliran modal, ekspor & impor, dan neraca pembayaran. Ketujuh, Ilmu Ekonomi Syariah fokus pada penerapan dan analisa ekonomi islam; misalnya penghilangan unsur riba dalam perekonomian, unsur gharar (permainan/judi).

Referensi :
http://en.wikipedia.org/ruang/lingkup/ekonomi
staff.ui.ac.id/RuangLingkupIlmuEkonomi
anjaruntono.wordpress.com/ruang-lingkup-ekonomi
kompas.com/ilmu-ekonomi