Etika
Profesi di Bidang IT
Etik (atau etika) berasal
dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau
adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimilki
oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang
telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.Etika merupakan
sebuah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang
menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.
Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama
dalam menentukan baik dan buruknya prilaku manusia :
·
ETIKA DESKRIPTIF, yaitu etika yang
berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan
apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai.
Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan
tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
·
ETIKA NORMATIF, yaitu etika yang
berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya
dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika
normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka
tindakan yang akan diputuskan.
Profesionalisme
Profesionalisme (profésionalisme) ialah adalah
kompetensi untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar dan
juga komitmen dari para anggota dari sebuah profesi untuk meningkatkan
kemampuan dari seorang karyawan. Profesionalisme berasal daripada profesion
yang bermakna berhubungan dengan profesion dan memerlukan kepandaian khusus
untuk menjalankannya, (KBBI, 1994). Jadi, profesionalisme adalah tingkah laku,
kepakaran atau kualiti dari seseorang yang profesional (Longman, 1987). Profesional sendiri
mempunyai arti seorang yang terampil, handal dan sangat bertanggung jawab dalam
menjalankan tugas (Profesinya).
Ciri-ciri Profesionalisme IT
Ciri-ciri Profesionalime yang harus dimiliki oleh seorang IT berbeda dari bidang pekerjaan yang lainnya. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
1. Memiliki kemampuan / keterampilan dalam menggunakan peralatan yang berhubungan dengan bidang pekerjaan IT.Seorang IT harus mengetahui dan mempraktekkan pengetahuan ITnya ke dalam pekerjaannya.
2. Punya ilmu dan pengalaman dalam menganalisa suatu software atau Program.
3. Bekerja di bawah disiplin kerja
4. mampu melakukan pendekatan disipliner
5. Mampu bekerja sama
6. Cepat tanggap terhadap masalah client.
Dalam berkomunikasi sehari-hari ada penggunaan 5W+1H
(What, Where, When, Who, Why, How) maka etika dan profesionalisme dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. What (Apa)
Apa materi yang harus direncanakan serta yang harus dibahas dengan orang disekitar
lingkungan TSI
2.
Where (Dimana)
Dimana kita melakukan komunikasi, kita harus tahu
lokasi dimana berkomunikasi.
Contoh: jika
saja berbicara pendapat tentang sesuatu yang tidak disukai, maka bisa saja
orang sekitar kita merasa tidak suka dengan pendapat kita.
3.
When (Kapan)
Tidak mudah untuk mengetahui kapan waktu yang tepat
untuk berkomunikasi. Misalnya bertamu ke tempat orang yang penting, tidak
mungkin kan saat shubuh berkumandang??
4.
Who (Siapa)
Yang menerapkan Etika dan Profesionalisme Teknologi
Sistem Informasi (TSI)
Pelaku utama dalam TSI adalah tentunya orang-orang
yang berprofesi dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) seperti
software engineer, system analyst, database administrator, webmaster, dll. Ada
empat isu etika era informasi pada umumnya, yaitu privacy (kerahasiaan),
accuracy (kebenaran), property (kepemilikan), accessibility (hak akses).
Contoh: sebagai administrator untuk backup dan replikasi data, mereview data
yang dipercayakan
5.
Why (Mengapa)
Mengapa Etika dan Profesionalisme Teknologi Sistem
Informasi harus diterapkan?
Alasan mengapa seseorang harus memiliki etika dan
profesionalisme adalah agar terhindar dari sikap atau perbuatan yang dapat
melanggar norma-norma yang ada di lingkungan masyarakat. Manusia yang memiliki
etika baik juga akan mendapat perlakuan yang baik dari orang lain. Etika dan
Profesionalisme TSI perlu digunakan karena etika dalam perkembangannya sangat
mempengaruhi kehidupan manusia.
6.
How (Bagaimana)
Cara kita berkomunikasi dengan penyampaian yang
jelas. Jika kita salah penyampaian, jadi salah juga kita dalam beretika
komunikasi.
Tujuan
Kode Etik Profesi
Prinsip‐prinsip
umum yang dirumuskan dalam suatu profesi akan berbeda satu dengan yang lainnya.
Hal ini disebabkan perbedaan adat, kebiasaan, kebudayaan, dan peranan tenaga
ahli profesi yang didefinisikan dalam suatu negar tidak sama. Adapun yang
menjadi tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik (Code
of conduct) profesi adalah:
1. Standar‐standar
etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien, institusi, dan
masyarakat pada umumnya
2. Standar‐standar
etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus mereka
perbuat kalau mereka menghadapi dilema‐dilema
etika dalam pekerjaan
3. Standar‐standar
etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi‐fungsi
profesi dalam masyarakat melawan kelakuan‐kelakuan
yang jahat dari anggota‐anggota tertentu
4. Standar‐standar
etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral‐moral
dari komunitas, dengan demikian standar‐standar
etika menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati kitab UU etika (kode
etik) profesi dalam pelayanannya
5. Standar‐standar
etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari
tenaga ahli profesi
6. Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah
tidak sama dengan hukum (atau undang‐undang).
Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi atau
denda dari induk organisasi profesinya
Pengguna
Etika dan Profesionalisme TSI
Pengguna etika dan profesionalisme TSI adalah semua
elemen di dalam suatu lingkungan kerja yang akan menggunakan TSI. Mereka yang
ada di lingkungan kerja ini harus sadar dan bertanggung jawab untuk
mengimplementasikan etika dan profesionalisme TSI untuk menghindari isu-isu
etika seperti yang telah dijelaskan di atas.
Secara umum, pekerjaan di bidang IT terbagi dalam 3
kelompok sesuai bidangnya yaitu :
Mereka yang bekerja di bidang perangkat lunak
(software), seperti :
o Sistem analis, orang yang bertugas
menganalisa sistem yang akan diimplementasikan, mulai dari menganalisa sistem
yang ada, kelebihan dan kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain sistem
yang akan dikembangkan.
o Programer, orang yang bertugas
mengimplementasikan rancangan sistem analis sesuai sistem yang dianalisa
sebelumnya.
o Web designer, orang yang melakukan kegiatan
perencanaan, termasuk studi kelayakan, analisis dan desain terhadap suatu
proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
o Web Programmer, orang yang bertugas
mengimplementasikan rancangan web designer sesuai desain yang telah
dirancang sebelumnya.
· Mereka yang bergelut di bidang perangkat
keras (hardware). Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan
seperti:
o Technical engineer, orang yang berkecimpung
dalam bidang teknik, baik mengenai pemeliharaan maupun perbaikan perangkat
sistem komputer.
o Networking Engineer, adalah orang yang
berkecimpung dalam bidang teknis jaringan komputer dari maintenance sampai
pada troubleshooting-nya.
Mereka yang berkecimpung dalam operasional
sistem informasi. Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan seperti :
o EDP Operator, orang yang bertugas
mengoperasikan program-program yang berhubungan dengan electronic data
processing dalam lingkungan sebuah perusahaan atau organisasi lainnya.
o System Administrator, orang yang bertugas
melakukan administrasi terhadap sistem, melakukan pemeliharaan sistem, memiliki
kewenangan mengatur hak akses terhadap sistem, serta hal-hal lain yang
berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah sistem.